- Pengertian Keindahan
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan,
tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi
kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus
benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika,
sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal”
adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan
dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman “keindahan” sering melibatkan penafsiran beberapa entitas
yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan
daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman
subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder
atau “keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.””
Kata
benda Yunani klasik untuk “keindahan ” adalah κάλλος, kallos, dan kata
sifat untuk “indah” itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk
indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα,
hora, yang berarti “jam.” Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian
dikaitkan dengan “berada di jam (waktu) yang sepatutnya.”
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok,
molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala
hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam
(pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia
(wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah ( perabot rumah
tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah
identik dengan kebenaran.
- Perbedaan Keindahan Sebagai Suatu Kualitas Abstrak dan Sebuah Benda Tertentu yang Indah
( Sumber : Wordpress )
- Keindahan yang Seluas-luasnya
Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian; yakni
a. keindahan dalam arti luas
b. keindahan dalam arti estetis murni
c. keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa
Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya
menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang
Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga
menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang
indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah
dan adapt kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal
keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan
berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan
pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi :
keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan
intelektual.
( Sumber : Wordpress )
- Nilai Estetik dan Perbedaan Nilai Ekstrinsik dengan Nilai Intrinsik
Dalam
rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa
pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai
sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan
sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup
dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu
relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan,
karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri.
Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai
terbukti letak benarannya.
Nilai itu ada yang membedakan antara nilai sub yektif dan obyektif,Tetapi penggolongan yang penting ialah:
- Nilai ekstrinsik
Nilai
ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana
untuk sesuatu hal lainnya (”instrumental! Contributory value”), yakni
nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu contohnya puisi, bentuk
puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut
nilai ekstrinsik.
- Nilai intrinsik
Nilai
intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai
suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya :
pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda)
puisi itu disebut nilai intrinsik.
(Sumber : Blogger )
- Pengertian Kontemplasi dan Ekstansi
Kontemplasi adalah
dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang
merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan
mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat
suatu hasil penciptaan.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila
kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka
kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan
ekstansi merupakan faktor pendorong untuk merasakan, menikmati
keindahan. Karena derajat atau tingkat kontemplasi dan ekstansi itu
berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan
karya seni juga berbeda-beda.
Manusia
menciptakan berbagai macam peralatan untuk memecahkan rahasia gejala
alami tersebut. Semuanya ini dilakukan dan hanya bisa terjadi
berdasarkan resep atau pemikiran pendahuluan yang dihasilkan oleh
kontemplasi. Siklus kehidupan manusia dalam lingkup pandangan ini
menunjukkan bahwa kontemplasi selain sebagai tujuan juga sebagai cara
atau jalan mencari keserba sempurnaan kehidupan manusia.
( Sumber : Blogger )
- Teori-Teori dalam Renungan
Renungan
berasal dari kata renung, artinya : diam-diam memikirkan sesuatu, atau
memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil dari
merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori,
diantaranya :
1. Teori Pengungkapan
Dalil
dari teori ini adalah ” Arts are in expression of human feeling ” (
seni adalah merupakan ungkapan dari perasaan manusia ).
Teori ekspresi yang paling terkenal adalah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952)
dengan karyanya yang telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris ”
Aesthetic as Science of Expression and General Lingusitic “. Beliau
menyatakan bahwa ” art is expression of impressions ” (seni adalah
ungkapan dari kesan-kesan). Expression sama dengan intuition. Dan
intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan
tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan
(images).
Menurut Leo Tolstoi kegiatan
seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang
seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan
perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara, dan bentuk yang
diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga
orang-orang mengalami perasaan yang sama
.
2. Teori Metafisik
Teori
yang bersifat metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni
berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya sebagian membahas estetik
filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Sesuai dengan metafisika
Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi
sebagai realita ilahi. Pada tahap yang lebih rendah terdapat realita
duniawi yang merupakan cerminan semu yang mirip realita ilahi itu.
Contoh
: Plato mengemukakan ide ke-ranjangan yang abadi, asli indah dan
sempurna ciptaan Tuhan. Dan kemudian tukang kayu membuat ranjang dari
kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan itu. Dan akhirnya seniman
meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya ke dalam lukisan.
Dalam zaman modern suatu teori seni lainnya yang bercorak metafisis dikemukakan oleh filsuf Arthur Schopenhauer (1788-1860). Menurut beliau seni adalah suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita. Dan realita yang sejati adalah suatu keinginan (will) yang sementara.
Dengan
melalui perenungan semacam ini lahirlah karya seni. Seniman besar
adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi
praktis dari benda-benda sekelilingnya dan sampai pada maknanya yang
dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.
3. Teori Psikologis
Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurut Schiller,
asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse)
yang ada dalam diri seseorang. Seni semacam permainan yang
menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan
adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Bagi Spencer, permainan itu berperan untuk mencegah kemampuan-kemampuan mental manusia menganggur dan kemudian menciut karena disia-siakan.
Teori
lain yang dapat dimasukkan ke dalam teori psikologis adalah teori
penandaan (signification theory) yang memandang seni sebagai suatu
lambang atau tanda dari perasaan manusia.
( Sumber : Blogger )
- Teori-Teori Keserasian
Keserasian
merupakan bagian atau yang dapat mewujudkan keindahan. Keserasian
mengandung unsur pengertian perpaduan , pertentangan, ukuran dan
seimbang.Perpaduan misalnya : orang berpakaian antara kulit dan warna
yang dipakai harus cocok.
Contoh
yang menunjukkan unsur ukuran-ukuran yang seimbang atau tidak
seimbang/serasi, misalnya dalam memadu rumah dari halaman akan kelihatan
serasi dan indah apabila rumah yang bagus dengan halamannya yang luas
dan ditata dengan bunga-bunga yang indah maka orang akan memuji
keserasian itu.
Lagu
atau nyanyian-nyanyian merupakan unsur pertentangan antara suara
tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-halus yang terpadu begitu rupa
sehingga telinga kita dibuat asyik mendengarkan dan hati kita pun merasa
puas, tetapi apabila dalam keasyikan itu tiba-tiba terdengar suara yang
sumbang kita pun tentunya akan merasa kecewa dalam hal lagu irama yang
indah merupakan pertentangan yang serasi keseimbangan/keserasian.Keserasian
juga bisa dibilang dengan kelarasan yaitu dua hal yang berbeda yang
bisa menjadi terlihat indah dan selaras/serasi.seperti pada taman yang
hijau tumbuh pohon-pohon hijau yang menjadikan tempat itu terlihat
serasi.contoh keserasian pada manusia atau hubungan juga suka terjadi
keserasian.Dua orang yang berhubungan dan memiliki kesamaan atau
kecocokan bisa di katakan serasi.Jadi,keserasian bisa di teorikan
menjadi hal yang cocok.
( Sumber : Blogger )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar